Skip to main content

Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

 FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS EDITORIAL

Editorial atau tajuk rencana berisi tentang pendapat-pendapat ataupun opini. Pendapat-pendapat tersebut merupakan tanggapan dari sebuah peristiwa atau fakta yang terjadi dan hal inilah yang menjadi sorotan penting bagi media massa. Sehingga di dalam tajuk rencana atau teks editorial selalu berisi fakta dan opini. Untuk membedakan antara fakta dan opini dalam sebuah teks editorial dibutuhkan keintensifan dalam membaca. Jika seseorang membaca secara intensif tentu akan dapat menemukan fakta dan opini dalam teks tersebut. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa, fakta merupakan suatu hal, keadaan, dan persitiwa yang nyata dan benar-benar terjadi. Sedangkan opini merupakan suatu pendapat, penilaian, dan gagasan dari pemikiran seseorang.

Opini-opini yang terdapat dalam teks editorial menyoroti hal-hal seperti:

  • 1.positif dan negatif dari sebuah masalah yangs edang dikupas
  • 2.Berisi tentang harapan redaktur ataupun harapan masyarakat secara luas
  • 3.Berisi tentang pendapat redaksi yang menyoroti pendapat atau kebijakan dari tokoh penting yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, baik itu setuju maupun tidak setuju.

1. Fakta 

Pengertian fakta adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya.

Ciri-ciri fakta:
1.        Benar-benar terjadi;
2.        Waktu, tempat, dan tanggal peristiwa jelas;
3.        Diperkuat dengan angka-angka.

Jenis fakta
a.      Fakta umum, adalah kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu sampai sekarang.
Atau informasi yang berisi fakta yang masih umum, belum teruraikan secara khusus tentang nama tempat, objek peristiwa, pelaku, dan sebagainya.
Contoh:
1)      Matahari terbit di sebelah Timur.
2)      Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
3)      Ayah baru pulang dari Prancis, paman dan kakak sedang menjemputnya.
4)      Puluhan pedagang kaki lima dan warung pinggir jalan terkena razia.

b.      Fakta khusus (spesifik), adalah kebenaran yang berlaku dalam suatu periode tertentu.
Atau Informasi yang berisi kejadian/peristiwa lalu dijelaskan secara terperinci dan detail.
Contoh:
1)        Pak Yayan makan bakso.
2)        Ayah baru pulang dari Prancis, paman dan kakak sedang menjemputnya di Bandara Juanda Surabaya kemarin siang.
3)         Puluhan pedagang kaki lima di Jalan Diponegoro dan warung pinggiran terkena razia kemarin pagi.

2. Pendapat atau Opini
Pendapat atau opini adalah sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji, karena bentuknya masih berupa pendapat. Kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis biasanya ada kata, menurut sayasepertinyabagus sekalisangat (bagus), dan sejenisnya, maka kalimat tersebut berupa kalimat opini. Kalimat opini dibedakan menjadi kalimat opini perorangan dan opini umum.
Ciri-ciri opini:
1.      Belum terjadi (baru rencana);
2.      Berupa pendapat;
3.      Bersifat  subjektif;
4.      Keterangannya belum jelas.

Jenis opini
1.      Opini perorangan (subjektif) : pendapat berdasarkan pandangan pribadi/orang-orang tertentu saja.
Contoh:
·         Menurut para ahli, pada tahun 2020 penduduk Indonesia akan mencapai 400 juta jiwa.
·         Menurut saya, pakaian yang dikenakan pria itu sepertinya bagus sekali.
·         Sepertinya jalanan ini akan banjir.

2.      Opini umum (objektif) : pendapat berdasarkan pandangan (orang banyak/ khalayak umum).
Contoh:
·         Menghisap rokok secara berlebihan akan merugikan diri sendiri.
·         Terjadinya tsunami pada tahun 2004 di daerah Aceh menewaskan banyak korban.
·         Dengan giat belajar dan tekun, akan menjadikan kita semakin pandai

Bacalah teks editorial di bawah ini!

Virus Corona: Membunuh Manusia namun membangkitkan rasisme

 wabah terus menjadi topik hangat untuk diperbincangkan belakangan. Sebab, bukan hanya menakutkan karena bisa menyebabkan kematian dan ‘menghancurkan’ ekonomi suatu negara, virus ini juga bisa memicu kekacauan sosial.

Seperti dilaporkan CNN International, virus corona yang berasal dari Wuhan, China telah memicu lahirnya rasisme. Seiring meningkatnya ketakutan akibat wabah ini, ‘rasa takut’ terhadap orang China juga meningkat.

Berbagai kelompok masyarakat di banyak belahan dunia bahkan sampai melabeli orang-orang China sebagai sesuatu yang “berbahaya”. Mereka dituding “membawa” virus corona.

Salah satu contoh nyata dari sikap rasisme ini terlihat Prancis. Sebuah surat kabar di negeri Eiffel dilaporkan menjadikan tulisan ‘Yellow Alert (Peringatan Kuning)’ sebagai headline. Tulisan itu diletakkan di samping foto seorang wanita China yang mengenakan masker.

Sementara itu, surat kabar lainnya menuliskan ‘New Yellow Peril’ di atas sebuah artikel tentang wabah coronavirus yang telah menelan 360 korban jiwa di China dan menjangkiti lebih dari 16.000 orang di seluruh dunia ini, sebagaimana dilaporkan AFP.

Tulisan-tulisan itu pun menuai kemarahan. Banyak pembaca menganggap koran itu menggunakan bahasa yang tidak sopan dan ofensif.

Ini dikarenakan ‘Yellow Peril’ merupakan ideologi rasis lama terhadap orang Asia Timur di negara-negara Barat. Ungkapan tersebut mencerminkan ketakutan dan stereotip anti-Asia terburuk.

Pada abad ke-19, di Amerika Serikat, ungkapan itu menunjukkan arti bahwa orang China tidak bersih, tidak beradab, tidak bermoral. China juga, saat itu, dianggap sebagai ancaman bagi masyarakat.

Selain itu, rasisme juga hadir di negara-negara lainnya. Banyak orang keturunan Asia yang tinggal di luar negeri mengatakan mereka diperlakukan seperti patogen berjalan.

Seorang jurnalis Inggris-China yang menulis untuk surat kabar Inggris, The Guardian, bahkan mengatakan seorang pria dengan cepat pindah tempat duduk ketika dia duduk di bus.

Seorang pekerja sosial Malaysia-China juga mengalami hal yang sama saat naik bus di London minggu ini.

“Beberapa orang di sekolah London Timur tempat saya bekerja bertanya kepada saya mengapa orang China makan makanan aneh ketika mereka tahu itu menyebabkan virus,” katanya kepada CNN.

Di Kanada, anak-anak China dilaporkan diganggu atau dikucilkan di sekolah. Di Selandia Baru, meski tidak ada kasus yang dikonfirmasi, seorang wanita Singapura mengatakan dirinya menghadapi tindakan rasisme di sebuah mal.

Bahkan, rasisme yang dibawa coronavirus tidak hanya terjadi di negara-negara barat. Tapi juga di Asia sendiri, contohnya di Vietnam.

Beberapa restoran di negara Asia ini dikabarkan sampai memasang tanda ‘No Chinese’ atau yang berarti tidak menerima pelanggan China, di luar restoran dalam seminggu terakhir. Hal serupa juga terjadi di Jepang.

Hal-hal rasisme juga terjadi di dunia maya, di mana banyak orang membuat lelucon rasis. Salah satu contohnya adalah ketika pembawa acara TV James Corden memposting foto dengan BTS, boyband asal Korea Selatan.

Salah satu netizen mengomentari postingan menulis: “BREAKING: James Corden meninggal karena virus corona.”

Soal: 
1. Tuliskan kalimat fakta dan opini dalam setiap paragraf teks editorial di atas!
2. Isu apakan yang diusung dalam teks editorial di atas?

Sumber: 
https://www.google.com/amp/s/nusacaraka.com/2019/04/30/cara-membedakan-fakta-dan-opini-dalam-teks-editorial/amp/
http://atokyala.blogspot.com/2013/03/membedakan-fakta-dan-opini-pada-tajuk.html?m=1
https://www.mypurohith.com/contoh-teks-editorial/

Comments

Popular posts from this blog

UNSUR KEBAHASAAN DAN UNSUR PEMBANGUN TEK CERITA SEJARAH (NOVEL SEJARAH)

  MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 12 SMK   TEKS CERITA SEJARAH   KOMPETENSI DASAR 3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: ·          Menganalisis unsur kebahasaan   cerita (novel) sejarah ·          Mengidentifikasi unsur-unsur cerita ·          Mengidentifikasi topik dari sebuah cerita ·          Memahami kerangka karangan cerita atau novel sejarah   Kaidah Kebahasan Teks Cerita Sejarah Ciri kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa adanya kata kerja “verb” material dan konjungsi “kata penghubung” temporal, untuk lebih jelasnya simak dibawah ini. Pronomina (kata ganti) Pron...

UNSUR-UNSUR NOVEL

  UNSUR-UNSUR NOVEL Pengertian Novel Menurut Para Ahli Dibawah ini adalah penjelasan mengenai pengertian novel yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, yaitu : Pengertian Novel Menurut Drs. Jakob Sumardjo Novel ialah sebuah bentuk sastra yang sangat populer di dunia, Bentuk sastra yang satu ini paling banyak beredar serta juga dicetak sebab daya komunitasnya yang sangat luas di dalam masyarakat. Pengertian Novel Menurut Drs, Rostamaji, M.Pd Novel ialah sebuah karya sastra yang memiliki dua (2) unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang mana kedua unsur tersebut itu saling berkaitan karena kedua unsur tersebut saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra. Ciri – Ciri Umum dalam Novel : Jumlah kata dalam novel lebih dari 35.000 kata. Terdiri dari setidaknya itu 100 halaman. Durasi dakan membaca novel itu setidaknya 2 jam atau 120 menit. Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, serta emosi. Alur cerita cukup kompleks dalam novel. Seleksi cerita dalam karya sastra novel le...